Dalam jangka panjang, lanjut dia, semua negara harus membangun pengalamannya dalam menangani COVID-19.
“Ada dua prioritas besar bagi kami sekarang. Pertama, membangun infrastruktur kesehatan nasional yang lebih kuat. Ini berarti berinvestasi dalam sistem perawatan kesehatan yang tangguh dan membuatnya lebih terjangkau bagi semua orang. Ini juga berarti memperkuat industri kesehatan kita untuk meningkatkan kapasitas produksi dan distribusi,” kata dia.
Ia mengatakan kerja sama internasional dalam penelitian dan pengembangan vaksin harus diintensifkan, termasuk dengan aliansi vaksin GAVI, Coalition for Epidemic Preparedness (CEPI).
Kemudian, tata kelola kesehatan global harus diperkuat. Ia mengingatkan bahwa peran dan legitimasi WHO tetap tak tergantikan dalam mengoordinasikan tindakan kesehatan global.
“Diskusi tentang perjanjian pandemi baru akan segera dimulai dan saya berharap semua negara dapat mendukung inisiatif ini,” kata Retno.