Menperin Dorong CPO Diolah Jadi Produk Lebih Bernilai Tambah

Dalam kurun 10 tahun porsi ekspor produk turunan kelapa sawit meningkat signifikan dari 20 persen pada 2010 menjadi 80 persen pada 2020, sesuai target peta jalan pengembangan industri hilir sawit yang diatur melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 13 Tahun 2010.

Bahkan saat ini terdapat 168 jenis produk hilir CPO  yang diproduksi industri di dalam dalam negeri untuk keperluan pangan, fitofarmaka/nutrisi, bahan kimia/oleokimia, hingga bahan bakar terbarukan/biodiesel fatty acid methyl ester (FAME). Sementara pada tahun 2011 hanya ada 54 jenis produk hilir CPO.

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika mengemukakan selama ini industri pengolahan sawit merupakan salah satu sektor unggulan yang menopang perekonomian nasional.

Kinerja ini dibuktikan antara lain melalui kontribusinya sebesar 17,6 persen terhadap total ekspor nonmigas pada tahun 2021.

“Pada tahun 2020, nilai ekspor produk sawit sebesar 19,89 miliar dolar AS, dan pada tahun 2021 nilai ekspor produk sawit naik sebesar 56,63 persen dari tahun 2020,” ungkapnya.

Selain itu industri pengolahan sawit merupakan sektor padat karya, yang telah menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 4,2 juta orang dan pekerja tidak langsung hingga 12 juta orang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *