Operasional dapur didukung oleh sekitar 47 karyawan, termasuk ahli gizi, kepala dapur, akuntan, dengan melibatkan masyarakat sekitar.
Menu Gizi Seimbang dan Disesuaikan Selera Anak
Sahid mengatakan, Menu yang disajikan disusun bersama ahli gizi dan mengikuti standar gizi seimbang.
“Namun, dalam waktu dekat, pihak dapur akan mengadakan evaluasi dan survei kepada anak-anak sekolah untuk mengetahui preferensi makanan mereka,
Anak-anak sekarang lebih suka menu yang kekinian, jadi ke depan kita akan sesuaikan. Tidak hanya ayam goreng atau tempe, tapi juga mungkin akan disediakan ayam katsu, sandwich, hingga burger. Tapi tetap sehat dan bergizi,” kata Sahid
Distribusi Dua Kloter, Fokus Pagi untuk PAUD dan SD Kelas Bawah
Pengiriman makanan dilakukan dalam dua kloter. Kloter pertama dimulai pukul 06.30 WIB untuk anak PAUD dan SD kelas 1–3, mengingat jam pulang mereka yang lebih awal. Kloter kedua dimulai sekitar pukul 09.00 WIB untuk kelas 4 SD hingga SMA, termasuk SMP.
Libatkan UMKM Lokal dan Harapan untuk Ketahanan Pangan Daerah
Untuk pengadaan bahan baku, dapur saat ini menggunakan supplier yang sama dengan dapur kesejahteraan, namun dengan prioritas kepada UMKM lokal.
Pihak dapur berharap ke depan pemerintah daerah dapat lebih berperan dalam memastikan ketahanan pangan berkelanjutan.