“Kita masih bergantung dari luar daerah untuk bahan seperti telur dan ayam. Harapannya, Sukabumi bisa mandiri, punya pabrik telur, peternakan, dan pertanian sendiri. Ini peluang untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujar Sahid.
Ia menyebutkan, Dari data Dapodik Kementerian Pendidikan, Kota dan Kabupaten Sukabumi dibutuhkan sekitar 350 dapur. Namun saat ini baru terdapat sekitar 67 dapur yang sudah operasional diwilayah Kabupaten sementara kebutuhan dapur di wilayah kota diperkirakan antara 40 hingga 50 dapur.
Dia pun mengajak semua pihak, termasuk pemerintah daerah, aktif mendukung program ini demi meningkatkan kualitas gizi dan kesejahteraan anak-anak serta masyarakat secara luas. (eka)