“Energi pemuda jangan dihabiskan untuk konflik dan saling klaim legitimasi. Biarkan setiap nahkoda membuktikan kapasitasnya melalui kerja nyata dan keberpihakan pada pengembangan potensi pemuda,” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa sejarah akan mencatat kepemimpinan bukan dari siapa yang paling keras bersuara, melainkan dari siapa yang mampu menghadirkan kerja konkret dan manfaat nyata bagi pemuda.
“Pemuda hari ini tidak membutuhkan kegaduhan, tetapi arah yang jelas dan kerja yang konkret,” pungkas Ihwan. (eka)
