MPR Dorong Upaya Promotif dan Preventif Cegah “Stunting” Ditingkatkan

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada awal tahun ini telah secara khusus berfokus pada program deteksi dini stunting, melalui pengukuran di pos pelayanan terpadu (posyandu).

“Guna mencegah bayi mengalami stunting setelah lahir, diperlukan pengukuran rutin menggunakan antropometri. Diagnosis stunting dilakukan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan dengan antropometri dan alat penunjang lainnya,” kata Lestari.

Ia pun menjelaskan Kemenkes mencatat kebutuhan antropometri kit di Indonesia mencapai 313.737 unit, untuk memenuhi kebutuhan di 303.416 posyandu. Pemerintah menargetkan alat tersebut sudah masuk dan memenuhi kebutuhan di di 127.033 posyandu pada tahun ini.

“Dengan kondisi peralatan yang masih terbatas sangat diharapkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan para tenaga kesehatan serta para relawan penggerak posyandu terkait stunting,” ucapnya, dikutip dari antara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *