Nisan Kerajaan Samudra Pasai Yang Dibongkar Telah Dikembalikan Seperti Semula

Makam peninggalan Kerajaan Islam Samudra Pasai di Gampong Alue Awe, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe

Azis mengatakan bahwa saat ini sedang proses memindahkan nisan-nisan tersebut ke lokasi yang lebih aman, karena di lokasi tersebut rencananya akan di bangun kompleks perumahan Polres Lhokseumawe.

“Tapi sebelum saya mempersiapkan tempat yang lebih baik, ternyata beberapa pemerhati sejarah yang tidak saya kenal berasumsi ini penghancuran makam, padahal saya juga mengerti sedikit banyaknya tentang situs sejarah, alangkah baiknya para oknum aktivis dadakan tersebut meninjau dan berkomunikasi langsung di tempat, bukannya berargumen dari jauh sana,” ungkap Azis.

“Kalau sudah begini, kan terkesan saya saja yang selama ini menghancurkan sejarah, dikarenakan mereka tidak mendapat informasi rencana penyelamatan yang akan saya lakukan secara swadaya. Inilah yang terjadi jika aktivis tidak proaktif di lapangan, malah saya melihat penghilangan situs sejarah secara masif masih saja terjadi di Banda Aceh yang merupakan ibu kota dari provinsi yang digelar dengan Seuramoe Meukah ini, kenapa hingga sekarang masih saja terjadi,” bebernya.

Sementara itu, LSM Central Information of Samudra Heritage (CISAH) melalui ketuanya Abd Hamid mengatakan bahwa pihaknya setelah mendapat informasi tersebut langsung melakukan pendalaman terkait tujuan dari pembongkaran tersebut.

“Ternyata niat dari keluarga pemilik lahan akan merelokasi batu-batu nisan tersebut ke lokasi yang lebih aman yang berjarak sekitar 30 meter dari posisi awal yang rencana akan dibangun perumahan, dan dilokasi yang baru ini seluruh situs itu akan dipagari agar jika sewaktu-waktu ada peneliti bisa langsung melihatnya,” ungkap Abel Pasai, sapaan akrab ketua CISAH.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *