Pengamat Minta Mantan PK Belajar Organisasi

Pelaksana Tugas Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzily. (Foto: Mame)

“Kita tahulah, kelompok itu kan sempat mendapat dukungan dari Azis Syamsuddin. Nah saat ini setelah Azis masuk sel KPK mereka-mereka sudah tidak lagi berfatsun. Maka cara lain bagaimana menggangu eksistensi kepengurusan Ade Puspita,” tandas dia.

Dirinya menduga kelompok ini kembali ada yang menggerakkan. Terlebih lagi kelompok ini pada Pileg 2019 lalu tidak lolos, maka bagaimana memainkan isu untuk menggoyang Golkar Kota Bekasi.

“Persoalan Musda sudah selesai dan Ade Puspitasari berhasil menjadi Ketua DPD Golkar secara depinitif. Terlepas Ade merupakan putri Wali Kota Bekasi, sepanjang prosesnya sudah melalui mekanisme AD/ART partai, tentu tidak jadi masalah,” katanya.

Iskandar justru menilai jika DPD Golkar Kota Bekasi dipaksakan dipimpin oleh Caleg yang pernah gagal, suara Golkar Kota Bekasi dikhawatirkan akan terjun bebas.

Wong bawa dirinya masuk ke dalam parlemen aja gagal, gimana dia membawa gerbong yang besar. Kita bicara yang realistis aja sekarang,” imbuhnya.

Diketahui, pada Musda Kota Bekasi yang digelar di Graha Bintang, Cimuning, pada 29 September 2021, Ade Puspitasari menang secara aklamasi. Selanjutnya pada Jumat 5 November, Ade Puspitasari dilantik dan dikukuhkan menjadi ketua DPD Golkar periode 2020-2025.

Exit mobile version