Pengamat: Pancasila Bisa Selamatkan Kemajemukan Indonesia

Islah menjelaskan HTI mendeklarasikan berdirinya kelompok mereka pada tahun 2007 di Gelora Bung Karno (GBK).

“Pada masa pemerintahan di bawah presiden sebelumnya, tidak ada yang mau bergerak, padahal gerakan-gerakan kelompok radikal ini sudah terlanjur mendapatkan ruang,” katanya, dikabarkan dari antara.

Dia mengatakan penanggulangan radikalisme dan ekstremisme, termasuk yang ingin mengganti Pancasila sebagai falsafah Indonesia bukan hanya tugas masyarakat, namun menjadi tugas negara untuk mencerahkan masyarakat dan memberikan penguatan siapa pun yang moderat untuk mau bergerak.

Islah menilai pergerakan yang dibutuhkan mulai dari tataran akar rumput dan utamanya bergerak ke dunia pendidikan karena gerakan-gerakan pengusung khilafah ini bergerak pada tataran akademis. (q2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *