Pengamat Sebut Unjuk Rasa Mahasiswa Selamatkan Demokrasi yang Retak

Ia menilai kelompok mahasiswa kini sangat menyadari potensi besarnya agar tidak mau lagi dijadikan korban komoditas politik dan ekonomi, serta mereka pun tidak mau jadi obyek politik transaksional “dagang sapi” hanya untuk kepentingan kuasa pemilu saja.

“Gerakan aksi hari ini hendak memastikan jangan sampai demokrasi Indonesia mati oleh oligarki yang berkedok ‘taat konstitusi’,” ucap pakar komunikasi Unej itu.

Iqbal mengatakan gerakan mahasiswa kemungkinan juga terinspirasi dari dialektika buku “How Democracies Die” karya Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt karena situasi politik kekuasaan Indonesia saat ini mirip dengan kriteria yang ada dalam buku itu.

“Misalnya, bagaimana terjadinya fatefull alliances ketika rezim kekuasaan bersekutu dengan para politikus mapan secara politik dan ekonomi serta beraliansi dengan konglomerasi media,” tuturnya, dilansir dari antara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *