“Saya bertemu dia di rumah saya. Saya sampaikan ke dia, ‘pekerjaan antum itu pekerjaan hina, jahat dan kotor. Mencari uang di atas kebodohan umat Islam’. Korbannya kan orang Islam yang miskin dan pengin cepat kaya. Saya bilang ke dia ‘selesaikan ente punya kewajiban’. Tapi bandel dia,” katanya menjawab pertanyaan wartawan.
Terkait konsep sedekah yang disampaikan Yusuf Mansur, Puspo yang dikenal sebagai pengusaha ulet level nasional ini menyatakan ajaran itu salah. Dalam Islam, umat diwajibkan berusaha semaksimal mungkin dan tidak hanya mengandalkan keajaiban.
“Itu kan kayak bergantung kepada keajaiban. Seperti sim salabim. Tafsir dia kan (soal sedekah) tafsir yang tidak masuk akal. Misalnya keajaiban tujuh hari sedekah, 40 hari sedekah yang dia sampaikan. Itu seperti mendekte Allah. Itu pembodohan umat. Korbannya kan rata-rata bodoh, yang percaya begitu saja dengan keajaiban sedekah versi Yusuf Mansur,” lanjutnya, sebagaimana dikutip dari solopos.
Puspo Wardoyo mengaku menjadi korban pertama Yusuf Mansur. Pada 2006 dirinya “ditodong” mobil oleh Yusuf Mansur yang katanya untuk operasional dakwah.
Puspo lantas setuju memberikan mobil tersebut namun ia memberi syarat agar stiker di mobil yang merupakan branding usahanya tidak dilepas.
“Namun dalam perkembangannya ternyata dilepas. Dan mobilnya entah di mana sekarang,” katanya.