Menurut dia, studi banding tersebut merupakan program pemberdayaan yang dirancang melalui Program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) yang secara khusus membahas tentang budi daya peternakan lebah klanceng.
Selain budi daya lebah klanceng yang dapat dimanfaatkan untuk lahan usaha, kata dia, hasil panen dari lebah klanceng tersebut mampu dijadikan madu untuk pengobatan berbagai penyakit.
“Kegiatan ini tidak terlepas dari komitmen pendampingan PNM dalam membangun hubungan emosional dan memberikan pendampingan usaha kepada pelaku UMKM sebagai bekal untuk mendapatkan pengetahuan baru yang dapat berdampak kepada kemajuan usaha yang dijalankan oleh nasabah PNM Mekaar sehingga naik kelas,” katanya.
Ia mengatakan hingga 30 September 2023, PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp49,99 triliun kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 14,8 juta nasabah.