Politisi Senior Golkar Kota Bekasi Cabut Dukungan dari Pasangan Tri Adhianto-Harris Bobihoe

Raden Setyo Lelono.

JAKARTA, Mediakarya – Politisi senior Partai Golkar Kota Bekasi, Raden Setio Lelono mengaku mencabut dukungan pada pasangan Tri Adhianto dan Harris Bobihoe (Ridho) dan mengalihkan dukungannya pada pasangan Uu Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni pada Pilkada Kota Bekasi yang akan digelar 27 November mendatang.

Setio mengungkapkan, langkah tersebut bukan tanpa alasan, mengingat partainya sudah menginstruksikan kepada seluruh kader dan jajaran agar mendukung calon kepala daerah (cakada) dari Partai Golkar, maka ia pun memastikan seluruh gerbongnya akan mendukung kader Golkar yang maju di Pilkada Kota Bekasi.

“Secara pribadi saya dengan Mas Tri tak ada masalah. Hanya saja terkait pilkada Kota Bekasi, partai Golkar telah merekomendasikan pasangan Uu-Nurul. Jadi saya sebagai kader partai harus tegak lurus pada keputusan partai. Dan disini loyalitas kita sebagai kader diuji, apalah kita hanya sekedar kader pragmatis atau loyalis,” ungkap Setio pada Mediakarya, Jumat (13/9/2024).

Setio juga mengaku enggan menanggapi adanya kader Golkar yang lebih mendukung paslon cakada dari partai lain lantaran kekecewaannya terhadap keputusan partai yang tak memberikan rekomendasi kepadanya.

“Saya tak mau mengomentari kader Golkar yang memberikan dukungan pada kader non Golkar di pilkada Kota Bekasi. Karena itu soal pilihan dan selera. Hanya saja secara pribadi dan etika politik yang diajarkan di Golkar, saya tentu akan mendukung kader yang diusung berdasarkan keputusan DPP,” ucapnya.

Namun demikian, dirinya juga berharap kepada pasangan Uu-Nurul agar memaksimalkan proses konsolidasi internal. Sehingga mesin partai berjalan dengan baik.

Karena jika dilihat dari fakta di lapangan, elektabilitas cakada yang diusung Golkar-NasDem itu dinilai paling buncit.

“Jika pasangan Uu-Nurul lemah dalam konsolidasi, tidak mustahil pula para kader Golkar berbalik arah bahkan lebih memilih mendukung cakada yang dinilai agresif dalam membangun komunikasi dengan masyarakat, meski cakada itu kader di luar Golkar,” katanya.

Terlebih, saat ini banyak kader Golkar yang memberikan dukungan terhadap pasangan Heri Koswara-Solihin. “Untuk menjaga soliditas dukungan partai, tentunya kembali pada semangat pasangan Uu-Nurul. Sebab jika dilihat konstelasinya, pasangan Herkos-Solihin dinilai paling agresif dalam menggalang dukungan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *