Yunarto mengungkapkan bahwa nama Puan dengan elektabilitas sebesar 1,4 persen disusul Airlangga sebesar 1,0 persen.
“Ternyata, ketika diuji di 10 nama [keduanya] berada di peringkat bawah [dengan] Puan 1,4 persen dan Airlangga 1 persen,” Yunarto menjelaskan.
Elektabilitas Puan dan Airlangga bahkan kalah dari nama-nama yang tidak memasang baliho di banyak daerah. Tepat di atas Puan ada nama Menteri BUMN Erick Thohir dengan 1,8 persen dan Menteri Sosial Tri Rismaharini dengan 3,6 persen.
Yunarto menyatakan pilihan menggunakan baliho dengan dana sangat besar akan menjadi efek bumerang dalam situasi krisis seperti sekarang ini. “Karena ketika bicara kondisi sulit, tapi ada elite yang bisa menggunakan uang miliaran untuk kebutuhan dirinya narsis, itu akan direspons berat,” ujar Yunarto.