Menurutnya, dari hasil survei yang dirilis oleh PUSAD menjadi sesuatu yang penting, mengingat demografi pemilih di Jawa Timur menjelang Pemilu 2024 didominasi pemilih produktif berusia 17-40 tahun atau kelompok pemilih generasi Z dan generasi milenial.
Dari total 31.402.838 Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 di Jawa Timur sebesar 16.001.790 merupakan pemilih muda. Dengan presentasi 51 persen dari total DPT di Jatim.
“Ada tujuh alasan yang membuat anak muda Jatim menolak politik dinasti,” ujarnya.
Pertama, sebanyak 30,60 persen masyarakat tidak percaya karena politik dinasti dinilai menghambat proses kaderisasi kepemimpinan. Kedua, 28,00 persen masyarakat tidak percaya karena kinerja calon pemimpin sebelumnya yang buruk dan tidak ada dampak terhadap pembangunan.