Dengan demikian, Yusuf menyampaikan bahwa inovasi arsitektur modern yang menusantara dan kebijakan yang mengutamakan identitas serta keselarasan dengan lingkungan alam, merupakan sebuah jalan keluar agar papan menjadi jiwa bagi penghuninya, daerah, dan bangsa.
Dalam kesempatan yang sama, Yusuf menjelaskan mengenai syarat pendaftaran AK-PWI Pusat 2023. Pertama, peserta merupakan bupati dan/atau wali kota yang masih aktif, tidak sedang berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan masa kerjanya belum habis pada saat AKP-PWI 2023 berlangsung hingga 9 Februari 2023.
Kedua, peserta mendaftarkan diri dengan mengisi formulir melalui scan barcode atau mengunjungi situa https://s.id/AnugerahKebudyaanPWI2023.
Ketiga, mengirim proposal sesuai dengan subtema pilihan sepanjang 25 halaman dan diperkuat secara visual dengan video berdurasi 7 sampai 10 menit melalui alamat surat elektronik akpwipusat2023@gmail.com.
“Keempat, proposal dan video dibuat atas nama bupati/wali kota yang diperkuat dengan pernyataan tertulis, bertanda tangan, dan dicap basah. Kelima, pendaftaran dibuka mulai 1 Agustus hingga 1 November 2022,” kata Yusuf, dilansir dari antara.
Terkait dengan penjurian, tim juri dalam AK-PWI Pusat 2023 terdiri atas pihak akademikus, wartawan senior, budayawan, dan praktisi seni budaya. Mereka akan memilih 10 proposal dan video terbaik.(qq)