Ketika memimpin Pertemuan Para Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM), Menlu Indonesia Retno Marsudi mengatakan bahwa penguatan fondasi organisasi menjadi penting dalam membangun masyarakat ASEAN.
Penguatan fondasi, kapasitas, dan visi ASEAN menjadi isu prioritas yang akan dibahas Indonesia dalam keketuaan tahun ini dengan mengusung tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth, yang bermakna ASEAN relevan dan penting sebagai pusat pertumbuhan dunia.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh menlu dari enam negara anggota ASEAN yaitu Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Laos, dan Kamboja itu juga dibahas aksesi negara-negara di luar kawasan yang ingin menandatangani Traktat Persahabatan dan Kerja Sama Negara-Negara ASEAN (Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia/TAC).
Tahun ini, ASEAN sedang mengoordinasikan kesiapan tiga negara yakni Arab Saudi, Panama, dan Spanyol yang mengajukan diri untuk menjadi mitra dan menandatangani traktat tersebut.
Selanjutnya, para menlu mendiskusikan kelanjutan implementasi Konsensus Lima Poin ASEAN untuk membantu menyelesaikan krisis Myanmar serta implementasi Pandangan ASEAN terhadap Indo-Pasifik (AOIP).
Retno mengatakan bahwa isu-isu tersebut penting sebagai upaya untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan.
“Kami tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi jika kawasan ini tidak memiliki ASEAN,” ujar Retno.
“Namun, kita tidak dapat berpuas diri. Pencapaian ini harus menjadi aset untuk membangun ASEAN yang lebih kuat, ASEAN yang lebih relevan,” tutur dia.
Di bawah Keketuaan Indonesia, KTT Ke-42 ASEAN diharapkan menghasilkan sejumlah dokumen terkait Visi ASEAN pasca-2025, penguatan kapasitas ASEAN, dan keanggotaan penuh Timor Leste.
Untuk kali pertama, pada tahun ini, Timor Leste berpartisipasi dalam KTT ASEAN setelah negara itu diterima secara prinsip sebagai anggota ke-11 perhimpunan tersebut.
Dalam pertemuan para menlu ASEAN dan pertemuan Dewan Koordinasi ASEAN (ACC), Timor Leste diwakili oleh Menlu Adalijza Magno, sementara pada pertemuan puncak yang akan diselenggarakan pada 10-11 Mei, Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak akan 1berpartisipasi.
Menurut Direktur Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI Sidharto Suryodipuro, jika ACC mengesahkan peta jalan keanggotaan Timor Leste pada pertemuan kali ini, pembahasan selanjutnya akan dibawa dalam KTT untuk kemudian diadopsi oleh negara-negara anggota ASEAN.
“(ACC) akan mengidentifikasi hal-hal yang harus dipenuhi Timor Leste untuk diterima sebagai anggota penuh ASEAN,” kata Sidharto.