“Revolusi industri 4.0 yang serba digital perlu dipahami para pemuka agama dan pendakwah bahwa dunia internet tak melulu soal hiburan dan pertemanan. Internet kini menjadi media baru syiar keagamaan,” kata Meutya Hafid.
Politisi perempuan Partai Golkar itu mengungkapkan media sosial, internet, aplikasi telah tumbuh sebagai ruang publik keagamaan. “Melalui ruang digital, pendakwah dapat berkomunikasi secara global dengan audiens yang lebih luas” ujarnya.
Pada bagian lain, Meutya Hafid juga memaparkan bahwa perlu adanya literasi keagamaan di ruang digital, dimana para pendakwah perlu terjun merebut ruang digital agar pesan Islam Rahmatan Lil Alamin sampai ke semua kalangan.
“Literasi digital dibutuhkan untuk menangkal konten-konten negatif berisi ujaran kebencian, hasutan, perpecahan, kekerasan atas nama agama,” tegasnya.