Sikap Tegas Kapolri, Anggota Polri Yang Nakal Bisa Bernasib Sama dengan Sambo?

Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute Iskandarsyah

Lebih lanjut, kata Iskandar, Kapolri harus membersihkan institusinya atas dugaan praktik-praktik kotor yang dilakukan oknum anggota Polri dari hulu hingga hilir.

Menurutnya, gaya hedonisme anggota Polri sudah menjadi pemandangan sehari-hari. Jika dibandingkan pangkat yang sama antara anggota TNI dan Polri terjadi perbedaan yang cukup jauh.

“Di kepolisian pangkat AKP banyak yang sudah memiliki mobil Fortuner. Sementara di TNI pangkat Kapten banyak anggota yang masih menggunakan mobil dinas tahun lama. Jadi ini pada akhirnya memancing kecemburuan sosial. Padahal kita tahu gaji polisi berapa dengan pangkat AKP,” tandasnya.

Iskandar juga meminta jangan ada lagi ada anggota Polri membekingi pengusaha-pengusaha nakal. Sebab bukan hanya merugikan keuangan negara, lebih jauh lagi akan merusak institusi itu sendiri.

“Kami yakin para pengusaha sebenarnya maunya sesuai dengan prosedur. Tapi celah bagaimana agar mendapatkan keistimewaan itu biasanya ditawarkan oleh oknum itu sendiri. Nah di situlah celah pelanggaran hukum dan penyalahgunaan wewenang jabatan mulai terjadi,” cetusnya.

Untuk itu, Etos Indonesia berharap pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir Joshua yang menyeret sejumlah anggota Polri dari Jenderal hingga tamtama, jadi titik awal Kapolri dalam membersihkan anggotanya dalam menyalahgunakan kewenangannya.

“Kasus penanganan pembunuhan Brigadir Joshua bukan akhir dari penyelesaian kasus yang terjadi di kepolisian. Kasus-kasus lain yang diduga akibat ketidakprofesionalan Polri juga harus diungakap secara terang benderang>Jadi anggota Polri jangan main-main, Jika ada yang nakal bisa jadi bernasib sama dengan Sambo,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *