Dijelaskannya, nantinya setelah sarana pendukung mulai dari sumber daya manusia (SDM), kesiapan alat hingga sarana pendukung lainnya sudah lengkap, para siswa yang melaksanakan ujian harian hingga kenaikan kelas, nantinya bisa dikontrol secara langsung melalui program khusus.
“Jika siswanya berbuat curang, apakah ia menggunakan aplikasi bantuan maupun dibantu orang lain, maka akan terbaca historisnya, karena ada program khusus yang saat ini kami rancang,” jelasnya.
Program ujian jujur tersebut, kata Waluyo, merupakan salah satu upaya pihak sekolah dalam menerapkan digitalisasi sekolah di lingkungan sekolahnya.