“Penyebaran macam gitu, itu harusnya tertinggi Kapolri atau Polri lah harus menyikapi. Karena enggak perlu ada laporan. Harusnya demikian,” ujar dia.
Azam menilai tak sependapat dengan ucapan Yaqut tersebut. Pernyataan Yaqut itu pula telah menjadi syak wasangka di tengah masyarakat. Terlebih lagi, sudah banyak organisasi masyarakat Islam yang mengkritisi pernyataan Yaqut belakangan ini.
Azam menilai Indonesia selama ini tak hanya dibangun oleh NU semata. Melainkan turut dilakukan oleh banyak tokoh-tokoh lain di luar NU secara kolaboratif.
“Kemenag ini memang spesialisasinya pada Islam dulu. Tapi juga menaungi agama lain. Bukan negara ini memberikan hadiah pada salah satu organisasi. Ini yang menimbulkan keresahan jadi syak wasangka. Saling tuduh. Jadi buat gaduh,” kata dia.
Sebagaimana dilansir dari CNN Indonesia, Ketua TPUA Eggi Sudjana menilai pernyataan Yaqut tersebut bukan masuk sebagai delik aduan. Sehingga, ia hanya mengimbau kepada Kapolri Jendral Listyo Sigit untuk menangkapnya.
“Itu bukan delik aduan, maka himbaun telah jelas tangkap Yaqut oleh Kapolri,” kata Eggi.