JAKARTA, Media Karya – Kasus Korupsi BAKTI yang melibatkan eks Menteri komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Johnny G Plate menyeret sejumlah partai politik, salah satunya Partai Gerindra. Muncul dugaan terkait aliran dana korupsi proyek base transceiver station (BTS) 4G BAKTI Kominfo mengalir ke partai Gerindra.
Menanggapi hal ini, Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Ernesto Maraden Sitorus meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) membuktikan kebenaran informasi aliran dana dugaan korupsi menara BTS 4G ke tiga partai politik. Kasus ini sudah menjerat Menkominfo sekaligus Sekjen Partai Nasdem Johnny Gerard Plate.
Fernando mengamati muncul informasi aliran dana dugaan korupsi itu ke PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan Partai Nasdem. Dugaan kerugian negara dalam kasus itu mencapai Rp8 triliun.
“Kejaksaan Agung harus berani mengusut mengenai informasi tersebut apakah benar atau hanya sekadar rumor seolah Partai Gerindra terlibat,” kata Fernando dilansir dari Republika.co.id, Minggu (2/7/2023).
Fernando mendorong Kejagung bisa membuktikan kalau memang Partai Gerindra tidak terlibat. Begitu pula, bagi siapa saja yang memunculkan informasi mengenai Partai Gerindra menerima aliran dana dugaan korupsi pembangunan BTS, menurutnya harus bisa dibuktikan.
Sebelumnya, pelaksana tugas (Plt) Menteri Komunikasi dan Informatika, Mahfud MD, mengatakan sudah mendengar soal isu dana dugaan korupsi BTS 4G Kemenkominfo mengalir ke tiga partai politik. Namun, ia mengaku hanya menganggapnya sebagai gosip politik.
“Kita bekerja dengan hukum saja. Saya juga sudah lapor soal itu ke presiden,” kata Mahfud di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (23/5/2023).
Berdasarkan pemaparannya ke presiden beberapa waktu lalu, Mahfud mengaku tidak akan masuk lebih jauh ke polemik tersebut karena adanya kekhawatiran kemelut politik. Sebab itu, dia mempersilakan Kejaksaan atau KPK yang menanganinya.
“Saya dapat info itu dan saya sudah lapor ke presiden saya tidak akan masuk ke urusan politik, ini hukum murni biar hukum yang menentukan itu,” tegasnya.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad membantah isu terkait aliran dana korupsi proyek BTS Bakti Kominfo yang melibatkan Mantan Menkominfo Johnny G Plate kepada Partai Gerindra
“Saya membantah bahwa ada dugaan aliran dana yang mengalir ke Gerindra, karena itu memang tidak betul dan rakyat sudah pintar,” kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (24/5/2023).
Menurut Dasco, Mahfud sudah menyatakan bahwa aliran dana ke parpol itu hanyalah gosip politik.
“Pak Mahfud Md dalam konpersnya itu tidak menyebut salah satu atau nama salah satu parpol. Ada wartawan yang coba menggiring pertanyaan kepada salah satu parpol termasuk Gerindra, tetap Pk Mahfud menyebut bahwa itu hanya gosip politik berati itu faktanya gosip politik,” kata Dasco.
Menurut Dasco, pasca naikknya elektabilitas Gerindra dan Prabowo Subianto di berbagai survei, pihaknya mendapat serangan berupa gosip-gosip politik, salah satunya terkait aliran dana korupsI BTS.
“Pada saat survei diumumkan elektabilitas Gerindra dan Pak Prabowo juga naik, kemudian ada gosip-goisp politik semacam ini yang mudah-mudahan hal seperti ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua dan rakyat yang sudah semakin pintar,” jelasnya.
Wakil Ketua DPR itu membantah ada pertemuan antarparpol yang membahas aliran dana korupsi BTS, pasca penetapan status tersangka Johnny G Plate.
“Kita justru kaget denger ada aliran, sementara kita kaitannya ya enggak ada sama sekali soal BTS itu. Saya pikir adanya bagan adalah bagian framing untuk menjatuhkan elektabilitas partai dan Pak Prabowo,” pungkasnya.(hab)