“Secara proyektif dapat diprediksi secara dini jika tetap membiarkan kandidat yang undercapacity, tidak reputable, apalagi ada problem karakter eksploitatif, maka cahaya Golkar di tengah Kota Bekasi bekal redup,” ungkapnya.
Karena itu, sungguh tepat jika Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto untuk “memecat” para elite DPD Golkar Jabar yang selama ini memperkeruh keadaan Golkar di sejumlah DPD di Jabar.
Kebijakan itu bukanlah sebagai sikap tidak demokratis. Tapi, pemimpin memang perlu bersikap tegas dan jelas demi mempertahankan reputasi partai yang dipimpinnya.
“Dengan demikian kebijakan itu akan menjadi karya politik Airlangga menuju kursi Istana di 2024 mendatang,” ucapnya. (dji)