Menurut Yusrizki, masih banyak kendala regulasi ketenagalistrikan bagi industri untuk bisa mendorong pengembangan EBT di dalam negeri.
Padahal upaya dekarbonisasi kelistrikan dilakukan sebagai tanggung jawab dunia usaha untuk mendukung pencapaian net zero emission pada 2060 atau lebih awal.
Di sisi lain, industri juga punya tantangan tersendiri untuk bisa mendorong transisi energi lantaran sektor tersebut masih didominasi oleh penggunaan energi fosil dalam operasionalnya.
Ia menyebut hanya sekitar 23 persen industri yang menggunakan energi dari listrik. Sementara sisanya, yakni sekitar 76 persen industri masih menggunakan energi dari batu bara dan bahan bakar minyak (BBM).(qq)