Menurut Lucky, dipilihnya UKM yang tergabung di kawasan Kampung Batik Bogor, karena produk batik merupakan barang yang sarat dengan kreativitas dan inovasi yang dilakukan oleh pengrajin yang kompeten.
Dengan demikian, Lucky mengambarkan tentang batik mempunyai fenomena permasalahannya adalah pada pasca produksi.
Seperi dilukiskan, yakni adanya tingkat kesulitan dalam pemasaran, daya saing dan penjualan, sehingga profil usahanya terkesan statis.
Oleh karenanya, lanjut Lucky Hikmat, UKM masuk ke dalam entitas bisnis yang semakin disayangi oleh pemerintah dan beberapa komponen masyarakat.