“Aku cuma seorang small business yg masih mau berproses & saat itu aku berusaha mati-matian buat endorse kamu tapi apa yg terjadi? kamu bilang barangku fake, kamu ga refund uangku sama sekali bahkan kamu ga perduliin chat aku,” tulisnya.
Bahkan, dari peristiwa itu, dia mengaku down hingga hilang keinginan untuk berjualan lagi. “Tangisku, uangku yg udah kamu ambil sepihak, rasa sakitku, kecewaku bahkan aku sampe ga jualan lg krn kamu bener-bener bikin mentalku down. Tp aku cuma bisa apa? diem krn aku gapunya power, aku takut dgn segala powermu pdhl endingnya km juga TERIMA ENDORSEAN DR SUPPLIER AKU YG BARANG JUGA DR ORANG YG SAMA,” tulis pemilik olshop tersebut.
Alhasil, jelang setahun kemudian sang pemilik olshop menuturkan bahwa Rachel akhirnya mau menerima endorse dari barang yang serupa. Dari hal itu, sang pemilik olshop bagai menyayangkan tindakan Rachel.
Disisi lain, nyatanya keluh kesah ini pun sudah dipendam cukup lama oleh pemilik olshop. Akhirnya, dia pun berpikir untuk menyampaikan menceritakan pengalamannya itu setelah 2 tahun memendam hal tersebut.
“2 tahun mendem ini sendiri, akhirnya ke sharing juga meski cuma di komen hehe,” tulisnya.