Beberapa hambatan yang tercatat bersifat interseksional dan struktural, seperti usia yang dianggap belum dewasa serta berbagai stereotipe gender yang berkembang di masyarakat.
“Tantangan lainnya beragam, dari kurangnya akses ke dalam pengambilan keputusan, persepsi kurangnya pengetahuan atau keterampilan, hingga gagasan dari orang lain tentang apa yang pantas untuk remaja perempuan,” ujar Rerie.
Rerie menegaskan dengan berbagai tantangan yang kompleks tersebut maka upaya pelibatan perempuan dalam proses politik membutuhkan dukungan dari banyak pihak dan strategi yang tepat.
“Karena tidak mudah mengikis anggapan atau persepsi masyarakat yang berkembang terkait bagaimana seharusnya perempuan berkegiatan di masyarakat,” katanya, dilansir dari antara.