Bank DKI Ganti Nama Jadi Bank Jakarta, Langkah Menuju Kebangkrutan?

Direktur eksekutif Center of Budget Analisis (CBA) Uchok Sky Khadafi

Tak hanya itu, Uchok juga menyoroti dugaan kebocoran dana perusahaan yang nilainya fantastis, yakni mencapai Rp100 miliar. Anehnya, menurut dia, pihak Bank Jakarta justru tampak santai menghadapi masalah besar tersebut.

“Tidak ada pertanggungjawaban serius. Mungkin dana Rp100 miliar itu dianggap bukan dana nasabah, tapi dana para iblis, sehingga didiamkan saja,” ucap Uchok dengan nada satir.

Ia juga membeberkan kejanggalan lain terkait penyertaan saham Bank Jakarta pada PT Asuransi Bangun Askrida sebesar Rp17,337 miliar per 31 Desember 2024. Namun, anehnya, tidak ada pendapatan dividen yang masuk ke Bank Jakarta dari penyertaan tersebut.

“Ini sangat janggal. Penyertaan saham seharusnya memberikan hasil. Tapi ini justru tidak menghasilkan dividen sama sekali. Perusahaan malah terkesan buang-buang duit,” imbuhnya.

Exit mobile version