Bahlil: Pemerataan Ekonomi Esensi Tujuan Berbangsa dan Bernegara

Menurut Bahlil, meskipun reformasi telah mengeluarkan keputusan dari sisi ekonomi, keberadaan konglomerat yang tak berganti ke yang lain karena selama ini arah kebijakan negara tak konsisten untuk memfasilitasi mereka.

Untuk itu, lanjutnya, Presiden memerintahkan agar setiap investasi yang masuk harus mampu berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha daerah dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di tingkat daerah supaya kue ekonomi daerah merata.

“Jangan orang Jakarta lagi, jangan lu lagi lu lagi. Ini yang melahirkan kecemburuan sosial. Gini rasio kita tak bisa terwujud (karena) 1 persen penduduk Indonesia menguasai akses ekonomi 50 persen. Jadi sampai kapan negara kita mau seperti ini?,” kata Kepala BKPM, dilansir dari antara.

Dia turut mengingat masyarakat agar tidak menyalahkan orang Jawa meskipun sudah sejak Indonesia merdeka hingga tahun 2020 kuartal ke-3, investasi di Pulau Jawa lebih besar daripada di luar Pulau Jawa.

Hal ini menimbang Pulau Jawa memang sudah siap dari segi infrastruktur, sumber daya manusia, energi, dan insentif fiskal.

Exit mobile version