“Ibarat main kereta, ada lokomotif dan gerbong. Kita dorong lokomotifnya itu pupuk, baru nanti investasi lain masuk. Tidak ada negara apapun di dunia ini yang maju tanpa investasi. Jangan investasi ecek-ecek, tapi investasi yang besar,” ujar Bahlil Lahadalia.
Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa investasi Pupuk Kaltim ini akan berlokasi di Fakfak Timur. Lokasi tersebut dipilih atas dasar pemerataan pembangunan daerah, sehingga nantinya akan ada pembangunan kota baru di Fakfak Timur.
Ada pun saat ini sedang berlangsung pembangunan Bandara Siboru di Fakfak Barat beserta infrastruktur pendukung lainnya.
Bahlil mengungkapkan harapannya agar pemerintah daerah (pemda) dapat membantu dalam proses penyelesaian lahan, serta urusan adat dan ulayat dapat disinkronisasikan. Selain itu juga perlu sinergitas antara kebutuhan lapangan pekerjaan di pabrik dengan jurusan sekolah yang akan dibangun.
“Harus didukung oleh masyarakat. Kalau clear, 2022 bisa masuk perencanaan, pematangan, dan perizinannya. Kita bikin lebih cepat lebih baik. Izin-izin akan dipercepat, diurus oleh Kementerian Investasi. Jika izinnya cepat, urusan lahan juga bisa cepat, tidak menutup kemungkinan 2022 bisa berjalan,” jelasnya.