Sejalan dengan itu, Ahli Gizi SPPG Cidolog, Riska Amalia Putri, menerangkan bahwa menu yang disajikan pada hari kejadian terdiri dari nasi uduk, telur dadar iris, orek tempe, acar bumbu kuning (tumis wortel dan mentimun), serta buah semangka.
“Kami sangat ketat dalam pemilihan bahan baku. Kami tidak serta-merta menerima semua bahan dari pemasok. Kalau tidak sesuai standar, pasti kami kembalikan,” tandas Riska.
Ia juga menambahkan bahwa porsi makanan disesuaikan dengan jenjang pendidikan, yakni senilai Rp 8.000 untuk anak PAUD hingga kelas 3 SD, dan Rp 10.000 untuk siswa kelas 4 SD hingga SLTA.
Dengan keluarnya hasil laboratorium ini, pihak SPPG Cidolog menegaskan bahwa kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi menyeluruh untuk perbaikan sistem keamanan pangan di masa mendatang. Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi diperkirakan akan mengambil langkah lebih lanjut berdasarkan temuan laboratorium untuk mencegah insiden serupa terulang kembali. (eka)