“Jadi daya kritis ini yang penting karena dengan daya kritis muncul, maka dia (mahasiswa) bisa menjelaskan pada masyarakat yang lain. Ini sebagai agen perubahan. Dengan nalar kritis ini mereka bisa memilih dan memilah, sambil kami yang di pimpinan dan dosen-dosen juga mengarahkan buku buku yang berbahaya dan yang tidak,” ujar Sodik. (sm)
BNPT Ajak Mahasiswa Kritis Terhadap Buku Bacaan Yang Radikal
