DENPASAR, Mediakarya – Bulog Bali mengalokasikan sekitar 15 ribu ton beras hingga Juni 2024 untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, di antaranya program bantuan pangan pemerintah dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk menekan inflasi bahan pokok ini.
“Kami tetap berkoordinasi dengan pusat untuk menambah stok. Untuk sampai Juni, kami butuh sekitar 15 ribu ton,” kata Pimpinan Wilayah Bulog Bali Sony Supriyadi, di Desa Serangan, Denpasar, Bali, Sabtu.
Ia menjelaskan sebanyak 15 ribu ton beras itu, di antaranya dapat didatangkan dari impor atau bisa juga dari provinsi tetangga yakni Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pemerintah pusat saat ini sedang dalam proses pengadaan sebanyak dua juta ton beras impor.