Di lokasi pemakaman, proses penguburan jenazah harus berjalan sesuai protokol kesehatan yang ditetapkan. Petugas diwajibkan menggunakan alat pelindung diri (APD) mulai pengantaran hingga proses pemakaman selesai.
Selain itu, demi meringankan beban kerja karena tingginya angka kematian, mereka diperbantukan dengan dioperasikannya 2 beko atau ekscavator, alat berat sebagai mesin penggali lahan kubur dan perata tanah.
Setiap harinya, kata Warsim, ia dan tim terbiasa memakamkan puluhan hingga lebih jenazah. Bahkan, jenazah datang tidak dengan waktu yang dapat ditentukan. Tak hanya saat panggilan menuju rumah duka, tetapi juga hingga pemakaman.
Manalagi, saat larut malam, jika rasa kantuk tidak tertahan dan jenazah belum datang, ia merebahkan diri disela-sela pusara makam untuk tidur sebentar.
Kini, dukungan keluarga yang diterima jadi motivasi terkuatnya untuk bertahan. Warsim hanya bisa memohon kepada Allah SWT untuk selalu diberikan kesehatan kepada dirinya dan keluarga. Sembari ia beraktivitas menjalankan protokol kesehatan yang ketat dan mengonsumsi vitamin untuk tubuhnya yang tak lagi muda. (apl)