KOTA BEKASI, Mediakarya – Pandemi virus Covid-19 membawa kisahnya tersendiri bagi dunia. Miris dan pilu menjadi cerita tersendiri yang paling menempel untuk menggambarkan keadaan serta situasi mereka yang terdampak virus berbahaya ini. Yaitu para ‘pahlawan’ petugas pemakaman yang harus berhadapan langsung dengan virus Covid-19 saat memulasarakan penyintas yang telah terpeti putih.
Sirine ambulance pembawa jenazah bersuara hampir setiap hari di jalan yang memiliki julukan Kota Patriot Ini. Hal itu sebagai tanda petugas pemulasaran tak henti bekerja keras untuk memberikan hak terakhir para korban, yaitu hak untuk dimakamkan. Beragam kisah pun lahir dari petugas pemakaman jenazah pasien Covid-19 di kota tersebut.
Salah satu cerita berasal dari rekan kerja di TPU Padurenan, Mustikajaya, Kota Bekasi. Ia bernama Warsim, yang telah bekerja tanpa batas waktu.
Malam sudah menunjukkan pukul 18.00 WIB. Suara Warsim masih terdengar begitu semangat di ujung telepon.
“Sebentar ya, ada telepon dari rumah sakit, biasanya mau ada jenazah untuk dimakamkan,” kata Warsim yang langsung menutup teleponnya.