“Kami berharap Dinkes DKI Jakarta pro aktif, bekerja sat-set (cepat) untuk mengantisipasi dampak-dampak penularan kepada masyarakat. Ini bukan hal baru, kita punya succsess story (pengalaman berhasil) menghadapi situasi kritis,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Seksi Surveilans, Epidemologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama menuturkan varian EG.4 dan EG.5 dominan ditemukan sebagai penyebab kasus positif Covid-19 saat ini.
“Keduanya merupakan sub-varian dari Omicron,” katanya ketika dihubungi wartawan, Jumat, (8/12).
Ngabila hanya mengatakan, meski kasus positif Covid-19 di Jakarta mengalami kenaikan pada akhir tahun ini, keadaannya masih terkendali. Hal itu, katanya, dibuktikan dengan angka perawatan di rumah sakit yang tidak mengalami peningkatan.
“Penularan di komunitas lagi tinggi, kasus naik dua kali lipat daripada sebelumnya. Tapi sangat terkendali,” ujar Ngabila.
Menurutnya, melonjaknya kasus positif Covid-19 di Jakarta karena pancaroba yang menyebabkan imunitas menurun. Tren kenaikan seperti ini, kata Ngabila, terjadi setiap enam bulan.