“Konten-konten dakwah bisa disebarkan melalui kanal-kanal media sosial untuk menyebarkan moderasi beragama,” ujarnya.
Meski begitu, politisi perempuan Partai Golkar itu menilai konten religi harus inovatif, aktraktif serta relate dengan masalah aktual terutama para generasi muda.
“Konten keagamann di era pandemi ini juga diharapkan dapat berperan dalam penanggulangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional,” katanya.
Sementara itu, konten kreator, Sebastian Wahyu mengatakan sosmed adalah investasi. “Yang namanya investasi, kalau tidak untung ya rugi. Begitupun main medsos, bisa menambah amal kebaikan tapi bisa juga memperberat amal keburukan,” jelasnya.