“Kelompok yang terafiliasi dalam jaringan teror menganggap bahwa perayaan Natal dan Tahun Baru adalah momentum yang paling baik untuk melakukan aksi. Itu dianggap sebagai waktu yang banyak orang sedang euforia dan intensitas penyelenggaraan kegiatan cukup tinggi,” ungkapnya.
Dia menegaskan sebagai warga negara yang menjunjung tinggi prinsip Bhinneka Tunggal Ika, sudah sewajarnya rakyat Indonesia untuk saling melindungi antarsesama.
“Karena musibah yang menimpa suatu kelompok masyarakat, walaupun memiliki keyakinan yang berbeda, sesungguhnya harus menjadi perhatian bagi kelompok masyarakat lainnya,” ujarnya.