Menurut Basarah, partai politik secara konstitusi memiliki kewenangan mengusulkan sosok calon presiden, tetapi kedaulatan rakyat sebagai pemilik suara harus dijaga.
“Atas dasar pertimbangan konstitusional dan pertimbangan politis itulah, Bu Mega membentuk Tim Koordinasi Relawan yang salah satu tugas dan fungsinya adalah bukan saja menjalin komunikasi dan silaturahmi, tetapi sekaligus koordinasi politik antara rakyat sang pemegang kedaulatan itu sendiri, dengan parpol yang sama-sama punya niat untuk mengantarkan calon presiden kita, Mas Ganjar Pranowo sebagai Presiden RI,” ujarnya.
Ia berharap kerja sama organ sukarelawan Extrava Ganjar ini untuk menyosialisasikan Ganjar Pranowo lewat seni. Basarah menyampaikan elektabilitas Ganjar berdasarkan survei Litbang Kompas dan SMRC tinggi dibandingkan dua capres lainnya, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Namun, survei juga menunjukkan bahwa Ganjar secara keterkenalan lebih rendah dibanding dua pesaingnya itu.
“Saya percaya teman-teman di sini, artis, pekerja seni, para influencer, yang pengikutnya ribuan bahkan jutaan di medsosnya masing-masing, ketika kita secara terstruktur, sistematis, dan masif menyosialisasikan Mas Ganjar yang yakin betul tingkat popularitas Mas Ganjar itu hampir mirip dengan tingkat kesukaannya. Karena memang daya tarik Mas Ganjar itu begitu tinggi,” tambah Basarah.
Sementara itu, Ketua Extrava Ganjar Adi Adrian menuturkan pihaknya memiliki komitmen penuh untuk mengorkestrasi kemenangan Gubernur Jawa Tengah itu di Pilpres 2024 mendatang.