“Alasannya sederhana, kalau gubernur Jakarta satu frekuensi mudah komunikasi dengan presidennya. Siapakah yang paling diuntungkan? Yang paling diuntungkan adalah warga Jakarta. Jadi, tidak boleh tentunya ada perbedaan frekuensi yang mungkin sudah kita pahami,” ungkapnya. (dri)
Dihadapan Kader Demokrat, Ridwan Kamil Ingin Dipanggil Bang Emil
