Tidak hanya itu, di NTT pun sejak dulu Frans Go sering melaksanakan kegiatan sosial, mulai dari pembagian kebutuhan pangan, pelatihan skill, pemeriksaan kesehatan gratis, sekolah gratis dan sebagainya melalui yayasan yang ia dirikan, bernama Yayasan Felix Maria Go (YFMG).
Frans menegaskan, bicara soal Gubernur akan selalu terbentur dengan periodesasi kepemimpinan. Menurutnya, tradisi politik yang masih dianut mayoritas daerah adalah jika ganti pemimpin, ganti pula kebijakannya. Sementara, untuk membangun NTT perlu komitmen dan melakukan terobosan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
“Saya masuk di Komite Ekonomi Nasional dan saya mainnya di Indonesia Timur. Jadi sekali lagi saya sampaikan, tidak mesti menjadi gubernur untuk bangun NTT,” ungkap Frans. (hab)