“Karena sehari-hari mereka mengumpulkan. Dan saya lihat satu RT bisa mengumpulkan sampah sebanyak satu truk,” bebernya.
Karsono mengakui keberadaan bank sampah di wilayahnya memberikan dampak positif bagi warga.
‘Selain membantu program Pemda DKI dimana pengiriman sampah ke TPA Bantar Gebang berkurang, juga mempunyai nilai ekonomis karena menambah penghasilan bagi ibu-ibu,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, koordinator Bank Sampah RW 01 Nurhayatun mengungkapkan, pemilahan sampah anorganik warga RW 01 mencapai sekitar ratusan kilogram setiap bulannya.
“Antusias warga di 15 RT dalam memilah sampah anorganik sejak Bank Sampah beroperasi bulan lalu semakin meningkat,” ujarnya.
Ia memaparkan, sampah anorganik yang dipilah warga dari rumah masing masing dan disetorkan ke Bank Sampah memiliki nilai ekonomis. Di antaranya botol air mineral per kilogram dihargai Rp 4.000, kardus Rp 1.000, dan kertas putih Rp 4.000, minyak jelantah Rp 5.000.
“Sampah anorganik yang dipilah warga memiliki nilai ekonomis dengan harga bisa berubah, naik dan turun,” katanya.