“Kami sejak awal tidak pernah diajak bicara terkait hal tersebut, seharusnya kami dan stakeholdernya lainnya dilibatkan dan tiba-tiba informasinya drafnya sudah ada,” ungkapnya.
Terpisah, salah seorang anggota DPRD Kota Bekasi, Nicodemus Godjang membantah bahwa rencana pembahasan Raperda pelindungan kebudayaan di Kota Bekasi tidak mengundang atau pun melibatkan para seniman maupun budayawan yang ada.
Menurutnya, rencana pembahasan Raperda tersebut merupakan inisiatif DPRD Kota Bekasi dan pada tanggal 6 Oktober mendatang, pihaknya mengundang mereka untuk hadir memberikan masukan dan membedah secara keseluruhan terkait hal tersebut.
“Kata siapa kami tidak mengundang mereka. Tanggal 6 Oktober besok kami undang ke DPRD kok untuk membahas hal tersebut. Dan yang pasti hal ini merupakan inisiatif DPRD Kota Bekasi,” sanggah Nico. (apl)