“Rakyat daerah adalah pemilik sesungguhnya—mereka pemilik lahan, gunung, tambang, hutan, dan laut. KADIN harus hadir mengubah potensi ini menjadi sumber kemakmuran yang nyata,” ujarnya tegas, dalam penampilan perdananya mengenakan seragam KADIN.
Warna Baru: Santri, Buruh, Purnawirawan dan Dokter
Tak kalah menarik, komposisi struktur Bidang PPD kini diwarnai oleh figur-figur dari berbagai latar belakang. Ada Raslina Rasyidin yang mewakili suara buruh dan pengusaha perempuan, H.M. Syafig Saugi dari komunitas santri ekonomi Islam dan keluarga besar PBNU, hingga purnawirawan TNI, mantan diplomat, tenaga medis dan profesional lainnya.
“Kekuatan kita justru ada pada keberagaman perspektif ini. Kita butuh semua kekuatan bangsa untuk menjelajah dan mengangkat potensi ekonomi lokal,” tutur Wirawan.
Langkah Konkret: Link and Match dan KPI Kemiskinan
Rapat itu juga merumuskan tiga langkah konkret:
- Percepatan implementasi program prioritas dengan sinergi antar-komite dan mitra strategis.
- Monitoring berbasis Key Performance Indicators (KPI) yang mencakup penurunan angka kemiskinan dan peningkatan lapangan kerja.
- Kemitraan aktif dengan pemerintah, dunia usaha, dan generasi milenial untuk menciptakan ekosistem pengembangan sumber daya lokal.
“Kami ingin kerja nyata, bukan jargon. KPI seperti pengurangan kemiskinan dan penciptaan nilai ekonomi daerah harus jadi tolok ukur kita,” tegas Faizal.