PALANGKA RAYA, Mediakarya – Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalimantan Tengah Prof Khairil Anwar mengatakan, berdasarkan penelitian Diego Gombetta dan Steffen Hertog fenomena radikalisme mulai muncul di kalangan elite dan terdidik.
“Artinya, paham radikalisme yang dipaparkan segelintir kelompok sudah mulai mempengaruhi lini terpenting dalam sebuah negara,” katanya di Palangka Raya, Kamis.
Menurut Khairil Anwar, radikalisasi terjadi karena beberapa teori diantaranya, kesenjangan sosial, politik identitas, afiliasi sosial, terpinggirkan dan pengaruh ceramah jihadis.
Dari hasil penelitian tersebut, ada beberapa tantangan yang masih dihadapi bangsa Indonesia. Pertama, masih berkembangnya paham ekstrem (radikalisme) di kalangan pemuda, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri.
Kedua, masih berkembangnya paham intoleransi yang mengklaim kebenaran mutlak. Bahkan menurut berbagai hasil survei, akhir-akhir ini paham intoleransi lebih meningkat dibandingkan dengan radikalisme dan ekstremisme.