Sedangkan, Bung Darwin bahwasanya cara komunikasi politik yang dilakukan oleh ke 3 tokoh yang terdapat di buku ini pada hakikatnya sudah dipraktekan oleh Sukarno selaku Presiden pertama Indonesia melalui trilogi perjuangan yakni pertama, Kemauan (Will), kedua, Pendidikan Politik berupa Agitasi dan Propaganda, dan ketiga, Organisatoris.
Narasumber terakhir, Bung Didik menekankan bahwa pemuda dengan ideologi progresif nya harus mampu menjadi blok politik alternatif di tengah berkembangnya populisme kanan. Menurutnya, politik progresif Indonesia mengalami kemunduran dan statis. Sedangkan politik sayap kanan begitu masifnya ditengah kondisi Kapitalisme yang sedang ‘sakit’.
“Dari buku ini perjuangan yang dilakukan Bernie Sanders dan Cortez di Amerika, dan Jeremy Corbyn di Inggris, dua negara tersebut merupakan induknya dari kapitalisme dan sangat anti terhadap politik progresif (Sosialisme). Dari tiga tokoh tersebut mampu melahirkan blok politik alternatif yang progresif dengan ide – ide Sosialisme,” ujar Didik.
Diskusi dan Bedah buku dihadiri oleh Mahasiswa berbagai kampus di Jakarta Selatan, Organisasi Mahasiswa, Organisasi Pemuda, dan Partai Politik.(hab)