GMNI Sukabumi Raya Tolak Wacana Gelar Pahlawan untuk Soeharto: “Belum Ada Keadilan Sejarah”

“Ini bukan pembangunan bangsa, tetapi pengingkaran terhadap Trisakti,” tegasnya.

3. De-Soekarnoisasi dan Narasi Sejarah

GMNI juga menilai terjadi upaya penghapusan peran Bung Karno dalam sejarah, termasuk perubahan narasi sejarah di ruang publik pada masa Orde Baru.

4. Catatan Demokrasi dan HAM

Aktivis menilai masa Orde Baru diwarnai pembatasan kebebasan politik, represi terhadap gerakan rakyat, serta belum tuntasnya penegakan keadilan atas pelanggaran HAM masa lalu.

5. Kritik atas Model Pembangunan

GMNI menyebut pembangunan ekonomi era Orde Baru bergantung pada modal asing, memunculkan ketimpangan, dan tidak mencerminkan amanat kemandirian ekonomi rakyat.

Kesimpulan Sikap

GMNI Sukabumi Raya menegaskan penolakannya atas wacana gelar pahlawan untuk Soeharto, seraya menekankan perlunya penyelesaian sejarah dan penegakan keadilan sebelum memberikan penghargaan negara.

“Pahlawan bukanlah mereka yang diposisikan oleh kekuasaan, tetapi mereka yang membebaskan rakyat dari penindasan. Masih banyak catatan sejarah yang harus diselesaikan sebelum bicara soal gelar kehormatan,” tutup Gilang Tri Buana. (eka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *