SURABAYA, Mediakarya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Satgas Pangan melacak dan menelusuri distribusi minyak goreng, sehingga menyebabkan kelangkaan di sejumlah toko ritel dan berimbas kepada masyarakat.

“Distributor harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah,” ujarnya di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin malam.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut juga berharap distributor minyak goreng tidak menunda penyaluran komoditas yang kini langka di pasaran tersebut sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.

Seperti diketahui, HET minyak goreng per liternya yang telah ditetapkan sejak tanggal 1 Februari lalu adalah Rp14.000 per liter untuk minyak goreng kemasan premium, Rp13.500 untuk minyak goreng kemasan sederhana, dan Rp11.500 untuk minyak goreng curah.

Tetapi faktanya, sampai saat ini di pasar tradisional maupun pasar modern masih terjadi kelangkaan, bahkan di pasar tradisional harganya jauh di atas HET.