“Sepertinya perlu analisis kembali terkait kondisi ekonomi kita. Sehingga kita bisa lebih cermat dalam menentukan target. Tingginya target yang kita tetapkan, ini perlu diperhatikan. Karena tingginya target jadi kurang PD. Antisipasi kedepannya tidak terulang lagi dan bisa lebih fokus sehingga bisa lebih baik lagi,” bebernya
Politisi dapil Jakarta Timur ini mencontohkan pajak air tanah (PAT) apakah tidak tercapainya karena masyarakat sudah menggunakan saluran PAM Jaya atau karena sudah diambil alih dinas sumber daya air (SDA). “PAT dari target Rp 100 miliar hanya tercapai 80 persen,” ujarnya lagi.
Haji Rasyidi menyarankan agar Bapenda memaksimalkan pendapatan retribusi daerah.
“Saran pertama tentukan planning terhadap target harus matang. Misal target Rp 55 triliun tercapai 85 persen itu belum berhasil. Yang disebut berhasil itu jika mencapai 95 persen. Kita berharap Bapenda harus mampu mengejar target-target pajak yang telah ditetapkan,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Bapenda DKI Jakarta Lusiana Herawati mengakui pendapatan retribusi daerah masih dibawah 50%. Pasalnya kondisi perekonomian Jakarta tidak sesuai prediksi awal, karena Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih ditetapkan pada awal tahun, serta terjadi lonjakan kasus Covid-19 pada pertengahan tahun secara nasional khususnya di Ibukota.