Menurut Amir dengan terbitnya penlok baru, lokasi lahan milik warga yang sudah dibebaskan dinas sumber daya air (SDA) DKI untuk proyek normalisasi kali Ciliwung bisa langsung dicairkan.
“Apalagi banyak warga yang sudah memiliki surat perintah membayar (SPM) dari dinas SDA tapi tanahnya tak kunjung dibayarkan. Kasian warga sudah menunggu terlalu lama,” ungkapnya.
Sebelumnya, Rosanih, ahli waris pemilik lahan di kawasan Tanjung Barat, Jakarta Selatan meminta pembayaran pembebasan lahan senilai Rp 7,4 Miliar kepada dinas SDA DKI Jakarta sesuai SPM nomor 0001260/SPM/10302000/XI/2022.
Lahan milik Rosanih seluas 1.051 meter persegi tersebut dibebaskan dinas SDA DKI terkait program normalisasi sungai Ciliwung, Kelurahan Tanjung Barat, Jakarta Selatan.